Ketika saya memutuskan bergabung menjadi agen asuransi awal tujuannya adalah mendapat tambahan penghasilan yang lebih dari pekerjaan utama saya, karena ketika ditawarkan menjadi seorang agen, pekerjaan ini bisa di part time kan jadi saya tetap bisa mengerjakan pekerjaan utama saya.
Di tahun pertama saya bergabung di asuransi saya memprospek / menawarkan sebuah produk asuransi awal-awal hanya seperti seorang sales yang sedang memasarkan sebuah produk. Seperti orang jualan, kalau calon nasabah tidak mau beli ya sudah saya cari yang lain, begitu terus sampai saya sudah merasa frustasi, karena kenapa? Dagangan saya tidak laku, teman-teman terdekat yang pernah saya tawarkan produk asuransi menolak, dan tidak hanya menolak tapi satu demi satu mereka menjauhi saya kalau saya ibaratkan mereka kalau dapat telepon / tatap muka dengan saya seperti melihat “hantu”, ketakutan mereka kalau saya prospek dia lagi. Padahal prinsip saya kalau udah ditolak ya saya tidak akan prospek dia lagi. Ditahun kedua sempat saya tidak setor case selama 5 bulan lebih, pada waktu itu saya mengatakan kepada Manager saya “udahlah saya berhenti” beliau dengan sabar memberikan masukan ini, masukan itu. Akhirnya saya sadar selama ini yang saya sudah lakukan ternyata masih jauh dari jalur yang benar menjadi agen asuransi.
Di satu kesempatan ketika ada acara pertemuan para agen-agen asuransi, ada Branch Manager dari unit lain yang dulu nya sudah pernah bertemu karena beliau pernah / sering datang kerumah untuk minta bantuan seperti membetulkan laptop / mengeditkan video ke saya, kalimat yang sampai sekarang saya ingat adalah “Menjadi agen asuransi ini adalah pekerjaan yang mulia”, saya langsung bingung, lho kenapa bisa gitu, beliau menjelaskan kembali bahwa pekerjaan ini adalah pekerjaan yang mulia karena kita membantu saudara, teman-teman, kerabat kita untuk dapat hidup layak ketika sang pemberi nafkah ternyata mendahului pergi “dibaca : meninggal” atau membantu saudara, teman, kerabat ketika masuk rumah sakit karena nasabah asuransi membayarkan premi kecil untuk mendapatkan manfaat yang besar seperti uang pertanggungan, dana kesehatan, dll.
Semangat saya membara kembali, saya sekali-sekali (kenapa sekali-sekali karena pada waktu itu saya masih bekerja penuh waktu di tempat lain) ikut pelatihan produk, pelatihan prospek sehingga saya mengerti ternyata semua yang saya lakukan kalau dilakukan sesuai prosedur bisa berjalan normal.
Ketika saya sudah sampai titik jenuh di pekerjaan utama saya, saya memberanikan diri untuk mengundurkan diri di pekerjaan utama saya dengan maksut untuk menjadi seorang “pengusaha mandiri” atau bahasa keren nya Freelancer, karena di satu sisi ada 1 skill yang memang ingin saya kembangkan. Dan terwujudlah angan-angan saya bisa menjadi seorang freelance. Sembari menjalankan 1 unit usaha saya saya tetap menjadi seorang agen asuransi 1 prinsip yang tetap saya pegang adalah ini pekerjaan yang mulia dan bisa membantu banyak orang, pekerjaan menjadi agen asuransi tidak akan saya lepaskan. Freelance dan menjadi agen asuransi ternyata dapat bersinergi dengan baik, tapi fokus dan yang utama tetap harus ditentukan, karena kata orang bijak
“kita tidak bisa mengejar 2 kelinci diwaktu yang bersamaan”
Pada tahun lalu saya diberi kesempatan untuk mengikuti seminar di Jakarta, disana saya banyak mendapat inspirasi dan berkat ternyata menjadi agen asuransi ini selalu diingatkan ini adalah pekerjaan yang mulia yang membantu banyak orang. Materi-materi yang saya dapat ternyata sesuai dengan prinsip yang diajarkan di agama saya. Akhirnya saya memutuskan dengan pergumulan dan doa ke Tuhan saya meneruskan pekerjaan di asuransi ini menjadi pekerjaan utama saya.
Dua misi utama saya di pekerjaan ini adalah LOVE and HOPE
LOVE, bagaimana menjadikan polis asuransi menjadi sebuah kehidupan yang layak untuk keluarga yang dicintai, dan polis asuransi menjadi HOPE untuk para orang tua kepada anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih baik dengan tanpa mereka ataupun dengan mereka (mereka : ayah & ibu “orang tua”)
Saya Suryo Nugroho agen asuransi Manulife Indonesia di Malang.
Jika ada yang ingin ditanyakan bisa isi koment dibawah, bebas bertanya gratis tis tis….
#JadiAndalan #KenapaNunggu