Sering kali ketika saya mendatangi orang, khususnya dengan latar belakang pegawai / staf kantor, keluar kalimat seperti ini “Oalah Mas, gaji saya saja sudah ngepas sama kebutuhan sehari-hari, bagaimana mau menabung.” Sebelum membahas tentang hal ini saya akan menjelaskan bagaimana sih mengatur cashflow supaya uang yang masuk tidak keluar semua.
Faktanya orang di Indonesia lebih suka dengan hal-hal berbau kredit, sampai panci pun di kreditkan dengan cicilan ringan, dan penggunaan kartu kredit di Indonesia termasuk sangat laris dalam artian satu orang bisa memiliki 2-5 macam kartu kredit dari bank yang berbeda. Tawaran-tawaran konsumerisme inilah yang paling menggoda di jaman now. Banyak orang tergoda dari cicilan 0% hingga cicilan dengan bunga ringan.
Fakta-fakta tersebut memang tidak ada yang melarang karena konsep pemikiran diawal adalah “lha ini kan gaji-gaji saya sendiri, emang kenapa” atau ada yang berpendapat demikian “Kalau saya tidak kredit sampai saya tuapun saya tidak memiliki barang A, barang B” ya ini kembali ke hak masing-masing ya. Kalau saya mengasih opini tentang kredit ini pun sebenarnya ini sah-sah saja asalkan kita harus bijak dalam mengambil keputusan, misal karena kebutuhan kita harus memiliki rumah dan itu sah-sah saja kita mengambil cicilan rumah, karena rumah adalah kebutuhan yang utama bagi setiap orang yang sudah bekeluarga. Nanti kedepannya saya akan bahas tentang perkreditan.
Menabung untuk masa depan, dengan gaji pas-pasan?
Konsep yang sering terjadi dan sering dilakukan oleh orang banyak adalah menabung diambil dari sisa gaji / sisa pendapatan, ternyata hal inilah yang membuat setiap orang menyimpulkan bahwa menabung itu sulit dengan gaji ngepas, padahal ketika kita mau merubah pola pikir kita bahwa menabung juga termasuk pengeluaran wajib maka hal itu yang bisa “memaksa” kita untuk menabung, awalnya memang tidak nyaman tapi sudah menjadi komitmen kita adalah menabung. Kalau pingin mudah berapa sih seharusnya uang yang kita tabung dari penghasilan, banyak para ahli / pakar menyarankan di angka 10% adapula di angka 30% disini saya coba menerapkan saja di angka 10% dari penghasilan yang kita sisihkan untuk menabung. Seharusnya jika penghasilan kita sebulan misal 5 jt/ bulan maka seharusnya kita bisa menabung 500rb setiap bulan dan sekali lagi hal ini harus dilakukan diawal setelah kita menerima penghasilan bukan sisa dari penghasilan.
Banyak cara untuk menabung, untuk menabung jangka panjang akan banyak alternatif caranya, bisa dengan reksadana, bisa dengan asuransi dengan unit link, bisa dengan membeli logam mulia banyak cara yang sekarang kita dimudahkan untuk berinvestasi.
Jadi dengan konsep menabung dengan menyisihkan 10% dari penghasilan kita diawal, akan sangat mungkin kita bisa menabung dari awal. Lalu bagaimana dengan pengeluaran rutin bulanan?
Di artikel saya selanjutnya saya akan menjelaskan tentang tema Magic Bill.
Jika ada pertanyaan, saran dan masukan silakan komen dibawah ini. Salam Cerdas
#JadiAndalan, #KenapaNunggu, #Mlifeprenuer
[…] menyambung dengan artikel saya yang sebelumnya “Gaji pas-pasan, untuk menabung masa depan”. Ternyata kalau dipikir-pikir seperti hal yang mustahil ya, dengan gaji pas-pasan kita bisa […]